Minggu, 13 November 2011

PENDIDIKAN PENERBANG BANGKA

BANGKA PUNYA SEKOLAH PENERBANG



Sejarah baru dalam dunia penerbangan telah terukir di Bumi Serumpun Sebalai. Sebuah lembaga pendidikan untuk mencetak para calon penerbang sipil akan segera berdiri. National Aviation Flying School ( NAM ) merupakan pendidikan penerbang sipil satu satunya dan untuk pertama kalinya yang ada di Bangka. NAM merupakan sebuah anak perusahaan maskapai penerbangan nasional, PT. Sriwijaya Air.

Gedung pendidikannya terletak tak jauh dari Bandara Depati Amir. Dan pada tanggal 23 April 2010, untuk pertama kalinya telah mendarat di Bandara Depati Amir 2 pesawat latih milik NAM bertipe PA-28 ( Piper Warrior ). Pesawat dengan Single Engine ( mesin tunggal ) dengan Registrasi PK FAM & PK FAN ini diterbangkan langsung dari Kuala Lumpur Malaysia oleh beberapa flight crew Indonesia dengan menempuh waktu terbang sekitar 3 jam. Tepat Pukul 13.59 menit pesawat mendarat dengan mulus di Runway Bandara, setelah sebelumnya didahului dengan atraksi Fly Pass ( terbang lintas rendah ) di atas landasan pacu.

Penyambutan pesawat latih perdana ini berlangsung cukup meriah di area apron ( Parkir pesawat ) yang beberapa hari sebelumnya telah dibuat khusus untuk menempatkan pesawat tersebut. Hadir pada kesempatan tersebut antara lain, Bp.H.Abu Hanifah selaku Bupati Bangka Tengah, Walikota Pangkalpinang Bp.H.Zulkarnain Karim, para Komisaris, direksi dan pejabat PT.Sriwijaya Air, segenap karyawan Sriwijaya, Bp.Tengku Said Ridwan selaku General Manager Bandara Depati
Amir beserta jajaran manajer lainnya, segenap karyawan Bandara dan Sriwijaya Air, serta para perwakilan Mitra Kerja dari PT.Sriwijaya Air.

Setelah prosesi penyambutan, syukuran, dan doa terlaksana, kegiatan diakhiri dengan Joy flight ( terbang anjangsana ) mengelilingi seputar wilayah udara di Bandara Depati Amir. Turut terbang pada kesempatan tersebut, Komisaris Sriwijaya Air Hendri Lie, Bupati Bangka Tengah, serta General Manager Bandara Depati Amir.( by : dwi setyo n )

Sabtu, 12 November 2011

MENGENAL BANDAR UDARA DEPATI AMIR BANGKA

Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang Bandara Depati Amir, alangkah lebih baiknya kita mengenal dulu Propinsi  Bangka -Belitung. Sebuah nama dari Propinsi yang belum lama lahir di Indonesia yang ada di antara dua pulau besar, Bangka dan Belitung. Propinsi Bangka Belitung membawahi satu Kotamadya yaitu  Pangkalpinang (89,40 km2), yang juga merupakan Ibukota Propinsi. Ada empat wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Bangka (2.950,68 km2), Bangka Barat (2.820,61 km2), Bangka Tengah (2.155,77 km2), dan Bangka Selatan (3.607,08 km2). Di Pulau Bangka terdapat 960.692 ( sembilan ratus enam puluh ribu enam ratus sembilan puluh dua ) jiwa penduduk.( sumber : sensus penduduk 2010 BPS ). Sedangkan di Pulau Belitung terdapat dua wilayah Kabupaten yaitu Belitung (2.293,69 km2), dan Belitung Timur (2.506,91 km2), dengan jumlah penduduk sekitar 262.356 jiwa.( sumber : sensus penduduk 2010 BPS ).. Pulau Bangka juga dikenal sebagai sebagai penghasil timah terbesar sedunia, dan telah dieksplorasi sejak 4 abad yang lalu hingga saat ini. Selain timah, komoditi utama di Bangka yaitu berupa pertanian lada putih. Sehingga Bangka pernah dikenal sebagai penghasil white pepper terbesar kedua di dunia.

Bandara Depati Amir merupakan satu satunya Bandara Umum yang ada di Pulau Bangka. Selain Bandara Depati Amir, di Propinsi Bangka Belitung terdapat satu Bandara Umum lainnya, yaitu bandara Hanandjudin di wilayah Tanjung Pandan, Pulau Belitung. Bandara depati Amir terletak sekitar 7 km arah selatan Kota Pangkalpinang. Secara geografis, letak pulau Bangka dengan referensi posisi Kota Pangkalpinang yaitu sekitar 240 Nm ( 450 Km ) arah utara Jakarta, dipisahkan oleh laut Jawa.


Bandara Depati merupakan Bandara Umum ( Sipil ) yang melayani penerbangan Domestik, di bawah pengelolaan sebuah BUMN, PT. Angkasa Pura II ( Persero ). Pada awalnya bandara ini telah mengalami beberapa perubahan dalam kewenangan pengelolaan. Namun untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada bab berikutnya, Awal lahirnya  Bandara.

Walaupun bandara ini statusnya bukan sebagai bandara utama, hanya sebagai bandara pengumpan, dan hanya terdapat sekitar hampir 1 juta jiwa penduduk di Pulau ini, namun mobilisasi penumpang dan penerbangan cukup tinggi. Rata rata tiap tahun tercatat 1.090.000 ( data bandara 2010 ) penumpang pulang dan pergi ke wilayah lain menggunakan jasa transportasi penerbangan dari Bandara ini. Artinya, secara rata – rata, hampir tiap 1 jiwa penduduknya satu kali naik pesawat tiap tahunnya, perjalanan pulang atau pergi.

Saat ini, bandara ini melayani penerbangan dari dan ke beberapa wilayah yaitu, Batam, Palembang, Tandjungpandan dan frekunsi penerbangan terbanyak yaitu Jakarta. Untuk meningkatkan pelayananan saat ini bandara Depati Amir terus berbenah dari berbagai bidang Pelayanan. Dan juga saat ini sedang dalam proses pengembangan